Baju Tonaas dan Walian Wangko adalah pakaian adat yang dikenakan oleh pemuka adat atau tokoh penting dalam masyarakat Minahasa.
Baju Tonaas Wangko (untuk pria):
Kemeja lengan panjang dengan kerah tinggi, tanpa saku, berwarna hitam. Dihiasi motif bunga padi berwarna kuning keemasan pada leher, ujung lengan, dan sepanjang tepi depan baju.
Aksesoris:
Topi berwarna merah dengan motif bunga padi kuning keemasan.
Makna Filosofis:
Warna hitam melambangkan kewibawaan dan kekuatan, sementara motif bunga padi mencerminkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Baju Walian Wangko (untuk wanita):
Kebaya panjang berwarna putih atau ungu tanpa kerah dan kancing, dipadukan dengan kain sarung batik berwarna gelap.
Aksesoris:
Topi mahkota yang disebut kronci, selempang berwarna kuning atau merah, selop, kalung leher, dan sanggul.
Makna Filosofis:
Warna putih melambangkan kesucian dan keanggunan, sementara hiasan motif bunga terompet mencerminkan keindahan dan kehalusan budi pekerti.
Pakaian ini biasanya dikenakan dalam acara-acara resmi dan upacara adat, sekaligus mencerminkan status dan peran penting pemakainya dalam masyarakat.