Unik dan Autentik, Ini 5 Ide Liburan Seru di Desa Maria NTB

 

Ada banyak keindahan alam yang bisa Sobat Pesona temukan di Nusa Tenggara Barat (NTB), salah satu destinasi yang paling terkenal adalah Lombok dengan deretan gili (pulau) yang indah lengkap beserta gradasi air laut yang memesona. Namun selain itu, ada pengalaman yang tak kalah menarik di NTB, yaitu merasakan sensasi ramah tamah masyarakat lokal di Desa Maria, di Bima, Sumbawa..
  Experience Indonesia in 360

Buat Sobat Pesona yang belum tahu, Desa Maria terletak di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berjarak kurang lebih 40 kilometer atau sekitar 1 jam perjalanan dari Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin di Bima. Desa Maria wajib masuk dalam daftar kunjungan karena kekayaan budaya asli Suku Mbojo di Bima yang sangat mencerminkan keberagaman #DiIndonesiaAja

Cari tahu yuk Sobat Pesona apa saja yang bisa kita temukan di Desa Maria melalui rangkaian jelajah desa wisata #DiIndonesiaAja, SPADA (Spesial dari Desa Wisata) kali ini!

1. Mengintip sisi unik dan autentiknya rumah adat Suku Mbojo, Uma Lengge dan Jompa

Rumah adat Suku Mbojo, Uma Lengge dan Jompa


Jika di Bali ada jineng dan di Baduy ada leuit, maka di Bima, tepatnya di Desa Maria, ada uma lengge dan jompa sebagai cagar budaya yang memiliki fungsi utama sebagai tempat penyimpanan hasil pertanian masyarakat di Desa Maria. Bentuk bangunan uma lengge sangatlah unik, yaitu menyerupai gazebo dengan atap tinggi yang terbuat dari rumput alang-alang. Umumnya, uma lengge berukuran 2x2 meter dengan tinggi 5 meter. Sedangkan, jompa berbentuk seperti rumah panggung tinggi beratapkan genteng.

Di Desa Maria, terdapat sekitar 13 uma lengge dan 103 jompa milik rakyat yang sudah diwariskan secara turun temurun sejak zaman kolonial. Selain menjadi salah satu ikon budaya di Desa Maria, uma lengge juga menjadi simbol ketahanan pangan masyarakat Bima, lho.Pasalnya, hasil panen yang disimpan di uma lengge bisa bertahan hingga satu tahun. 

2. Melihat proses pembuatan kain tenun khas Bima, tembe nggoli sekaligus merasakan sensasi seru membuatnya
 

Kain Tenun khas Suku Mbojo, tembe nggoli


Kalau Sumatra Utara punya kain ulos, Bima punya kain tenun khas yang bernama tembe nggoli atau biasa juga disebut sarung nggoli. Terbuat dari benang kapas atau katun, tembe nggoli punya ragam warna yang cerah dan bermotif khas. Dari teksturnya, tembe nggoli berbahan halus dan tidak mudah sobek. Uniknya, tembe nggoli akan hangat bila dipakai saat cuaca dingin dan terasa dingin jika dipakai saat cuaca panas. 

Untuk menghasilkan satu buah sarung nggoli, pengrajin rata-rata membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Nah, di Desa Maria ini, selain bisa melihat proses pembuatannya, kamu juga bisa merasakan sensasi menenun langsung tembe nggoli menggunakan alat tenun tradisional didampingi oleh para pengrajinnya. Masa nggak tertarik sih, Sobat Pesona!


3. Berburu foto instagenic di uma lengge dengan menggunakan pakaian adat khas Bima 
 

Pakaian tradisional masyarakat Bima, rimpu dan sarung nggoli


Untuk urusan foto instagrammable, Sobat Pesona jangan sampai melewatkan itinerary yang satu ini! Di kawasan yang sama, yaitu Cagar Budaya uma Lengge, Sobat Pesona bisa berburu foto instagenic  dengan berpakaian layaknya masyarakat Bima. Nah, cara berpakaian kaum wanita di Bima ini disebut dengan rimpu. Biasanya, rimpu terdiri dari dua lembar sarung nggoli yang dipakaikan sebagai atasan dan bawahan.

Ada yang unik dari cara pemakaian rimpu ini lho Sobat Pesona, bagi yang belum menikah, model Rimpu yang digunakan adalah berbentuk seperti cadar dan hanya memperlihatkan bagian mata, sedangkan bagi yang sudah menikah diperbolehkan menggunakan Rimpu dengan memperlihatkan seluruh wajah. Unik banget, kan?

4. Menyaksikan langsung pertunjukan adat ekstrem khas Suku Mbojo di Bima, mpa’a ntumbu tuta (adu kepala)

Mau hal seru lain yang berbeda di Desa Wisata Maria? Tenang! Ada atraksi ekstrem dan menantang yang bernama ntumbu tuta atau yang berarti adu kepala. Tradisi adu kepala ini merupakan ritual asli dan turun temurun masyarakat Bima di Desa Maria lho, Sobat Pesona.

Pertunjukan ini akan memperlihatkan dua orang yang saling membenturkan kepala secara bergantian (satu dalam posisi menyerang dan satunya lagi dalam posisi bertahan). Pertunjukan ini biasanya diiringi oleh tabuhan gendang dan alat musik lainnya. Gimana Sobat Pesona, berani nggak menyaksikan tradisi yang ekstrem ini?

5. Beli ragam oleh-oleh untuk yang tersayang di BUMDES Desa Maria
 

Kain Tenun khas Bima di BUMDES Desa Maria


Jika sudah puas menjelajah keindahan Desa Maria, inilah saat yang tepat bagi Sobat Pesona berburu oleh-oleh untuk orang-orang tercinta. Ada banyak pilihan buah tangan yang bisa kamu beli di BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) Maria Kecamatan Wawo ini Sobat Pesona. Mulai dari pernak-pernik, aksesoris, kerajinan tangan, makanan, kopi, hingga kain tenun khas Bima, sarung tenun nggoli. Untuk harga kain tenunnya sangat beragam, mulai dari 350 ribu hingga jutaan rupiah. 

Mau jalan-jalan lebih lama lagi? Tenang! Sobat Pesona bisa mengunjungi deretan destinasi kece yang berada di sekitar Desa Maria berikut ini!

  • Menyaksikan aksi joki cilik menunggang kuda di Arena Pacuan Kuda Desa Panda, Kecamatan Palibelo 

    Pacoa Jara di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Bima
    Sumber foto: @beawiharta

    Sekitar satu jam perjalanan dari Desa Maria, jangan lewatkan atraksi menarik lainnya yang bisa kamu temukan di Bima. Namanya Pacoa Jara atau tradisi balap kuda. Uniknya, tradisi wisata olahraga di Bima ini bukan dilakukan oleh orang dewasa, melainkan joki cilik yang masih berusia di bawah 10 tahun, lho! Lebih kerennya lagi, joki menunggangi kuda Bima tanpa pelana. Sebelum pandemi, event balap kuda ini kerap disaksikan oleh ratusan bahkan ribuan penonton yang datang dari berbagai pelosok desa. Nah, kalau kamu berkesempatan ke Bima, jangan lupa mampir ke Arena Pacuan Kuda di Desa Panda, Kecamatan Palibelo untuk menyaksikan aksi para joki cilik tersebut, ya!
  •   Menyantap bubur khas Bima, minasarua di sepanjang Jalan Sondosia Sila, Bima

    Kuliner di sekitar Desa Wisata Maria, bubur minasarua


    Menjelajahi Bima belum lengkap kalau belum mencoba kulinernya yang menggugah selera. Salah satu dari deretan kuliner khas Bima yang wajib kamu coba adalah bubur tradisionalnya, minasarua. Jika dilihat sekilas, minasarua mirip dengan bubur kacang ijo, namun berbahan dasar ketan hitam. Kalau masalah rasa, minasarua memiliki cita rasa yang unik berkat perpaduan jahe dan berbagai rempah-rempah sehingga terasa pedas di mulut dan hangat di tenggorokan. Menyantap minasarua akan semakin nikmat dengan potongan nasi bakar.  
  • Berkunjung ke salah satu ikon Kota Bima, Masjid Terapung Amahami

    Destinasi di sekitar Desa Wisata Maria, Masjid Terapung


    Salah satu ikon terbaru Bima yang wajib dikunjungi lainnya ada di pesisir Pantai Amahami, yaitu Masjid Terapung Amahami. Masjid Amahami sendiri baru selesai dibangun pada tahun 2017 dengan arsitektur yang unik dan mengusung nilai masyarakat Bima yang sangat kental. Contohnya adalah ornamen khas Bima berupa bunga satako yang berada di bagian kisi-kisi masjid dan perpaduan nggusu waru serta uma lengge yang merupakan filosofi kepemimpinan masyarakat Bima juga tertuang dalam rancangan dasar bangunan masjid terapung

  • Menutup hari dengan menyaksikan momen matahari tenggelam di Pantai Lawata

    Destinasi di sekitar Desa Wisata Maria, Pantai Lawata


    Setelah melewati hari yang panjang dan menyenangkan, alangkah lebih baik jika Sobat Pesona menutup hari dengan sesuatu yang menenangkan. Sesuai dengan julukannya “Bima Kota Tepian Air”, Sobat Pesona bisa menemukan deretan pantai perairan di sepanjang jalannya. Salah satu yang bisa dikunjungi adalah Pantai Lawata yang menawarkan keindahan pemandangan langsung ke Teluk Bima. Di sini Sobat Pesona bisa menyaksikan cantiknya gradasi langit saat matahari tenggelam di Pantai Lawata sambil menyaksikan perahu-perahu berlayar. Di sekitar pantai, ada banyak penjual makanan yang juga menawarkan kuliner khas Bima, lho. 

    Itu tadi informasi lengkap tentang Desa Wisata Maria yang bisa jadi inspirasi liburanmu selanjutnya, Sobat Pesona. Kalau sedang penat dengan ide liburan yang gitu-gitu aja, berkunjung ke Desa Wisata Maria ini layak jadi solusinya!

    Tapi ingat, kapan pun dan di mana pun Sobat Pesona berada, selalu ingat untuk tetap menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, rajin cuci tangan secara berkala, dan menjaga jarak ya, Sobat Pesona!

    Nah, penasaran nggak dengan rangkaian desa wisata #DiIndonesiaAja lainnya yang akan kita kunjungi? Pastikan Sobat Pesona ikuti terus keseruan SPADA (Spesial dari Desa Wisata) selanjutnya, ya!