Sarudung, atau yang dikenal sebagai white-headed gibbon (Hylobates lar), adalah primata arboreal yang hidup di hutan tropis Asia Tenggara. Ciri khasnya adalah kepala berwarna putih dengan tubuh gelap, serta lengan panjang yang digunakan untuk berayun di antara pepohonan. Hewan ini memiliki suara khas yang digunakan untuk berkomunikasi dan menandai wilayahnya. Sarudung merupakan hewan yang setia pada pasangannya, hidup dalam kelompok kecil, dan sangat bergantung pada habitat hutan yang lebat. Kehadirannya menjadi indikator kesehatan ekosistem hutan.
Sayangnya, populasi Sarudung semakin menurun akibat perburuan liar dan deforestasi yang mengancam habitatnya. Hilangnya hutan akibat ekspansi pertanian dan perkebunan membuat primata ini semakin sulit bertahan. Upaya konservasi terus dilakukan untuk melindungi spesies ini, termasuk pembentukan kawasan lindung dan program rehabilitasi. Masyarakat juga didorong untuk lebih peduli terhadap kelestarian Sarudung dengan mengurangi aktivitas yang merusak habitat mereka. Menjaga keberadaan Sarudung berarti turut melestarikan keseimbangan ekosistem hutan tropis.